Hati itu kaya makna

Nggak semua yang dirasakan itu bisa dan layak untuk diutarakan.

Hati itu kaya rasa

Sebaliknya, tidak semua yang diutarakan itu juga bisa tersampaikan dan diterjemahkan dalam hati, kecuali rasa.

Hati itu jujur

Tak Ada tawa dan duka dalam kepalsuan. Biar hati yang menentukan

Hati itu peka

Seringkali semua yang terlihat menjebak manusia dalam persepsi, terkadang dangkal.

Hati itu Dunia

Semua misteri di dunia ini mampu kita pecahkan, kecuali dalamnya hati seseorang. Manusia tercipta bukan untuk menyakiti dunia. Karena dunia ada dalam hati manusia.

Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label puisi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 02 Februari 2018


 
Aku disini, Bicaralah.

Aku disini. Bicaralah. Ketika itu membuatmu tenang. Ketika itu membuatmu bahagia. Ketika itu melepaskan semua jerat yang membelenggu rasa.

Aku bahkan tak mampu memilih. Luka-luka itu terlalu membahagiakan untuk ditangisi. Deras sungai bahkan tak mampu menghanyutkan air mata. Hembusan angin tak lagi mampu menggerakkan raga. Aku disini. Bicaralah.

Ruang ini terkadang menjadikan kita saling terka. Ruang ini seharusnya mendamaikan kita dalam setiap waktu yang terpasung oleh kasta. Mari menyapa dalam mimpi, mari berkabar lewat hati. Aku disini. Bicaralah.

Aku disini, Bicaralah.

14 Januari 2018.
Nanda Goeltom.

  

Rabu, 11 Desember 2013

Memo Buat Mama

Dulu, semua terasa ramai.riuh.
Tidak ada yang benar, walau benar tidak selamanya benar.
Malam akan selalu menjadi wacana istirahat
Karena mama akan selalu merenggutnya.
Rumah kita, istana kita. itu wasiatnya.kelak.

Hari demi hari menjadi momok
Tidak ada ketenangan, tidak ada kerinduan
Ego menjadi panduan berfikir dangkal
Benci karena harus menjadi antek liarnya imajinasi
Rumah kita, Istana kita. itu wasiatnya, kelak.

Namun, sekarang kami sedikit bahagia.
Tak ada lagi lengkingan dan pekik kemarahan
Takdir terjadi dan dia kembali.
semua berubah menjadi kesunyian.
Bahagia yang fana. Sedih dalam sebenarnya.
Rumah kita, istana kita, itu wasiatnya, kelak.

Meja itu berserakan. Kursi menjadi saksi penyesalan
Halaman menjadi sulaman daun.
Kamar tak ubahnya kandang sapi
Dapur menjadi arena pembunuhan
Tak ada lagi keteraturan
Semuanya seolah hilang ditelan pusara
Air mata menggarami semua manisnya bahagia
Sepi, namun semuanya berkecamuk dalam hati
Rumah kita. istana kita. itu wasiatnya, kelak

Aku masih disini.
mengambil secarik kertas, menuliskan sebuah kalimat
Kuselipkan dalam sanubari.
Kelak kukirimkan disetiap doa
Aku kangen mama.
Rumah kita, istana kita. Mama yang selalu jadi bidadarinya.

 
bloggerlift elevator terbaik Kontraktor Pameranartsitektur