Hati itu kaya makna

Nggak semua yang dirasakan itu bisa dan layak untuk diutarakan.

Hati itu kaya rasa

Sebaliknya, tidak semua yang diutarakan itu juga bisa tersampaikan dan diterjemahkan dalam hati, kecuali rasa.

Hati itu jujur

Tak Ada tawa dan duka dalam kepalsuan. Biar hati yang menentukan

Hati itu peka

Seringkali semua yang terlihat menjebak manusia dalam persepsi, terkadang dangkal.

Hati itu Dunia

Semua misteri di dunia ini mampu kita pecahkan, kecuali dalamnya hati seseorang. Manusia tercipta bukan untuk menyakiti dunia. Karena dunia ada dalam hati manusia.

Tampilkan postingan dengan label nandagoeltom. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label nandagoeltom. Tampilkan semua postingan

Jumat, 02 Februari 2018

Sudjiwo Tedjo x Nanda Goeltom




Sujiwotejo x Nanda Goeltom


Seumur-umur kenal, aku ndakpernah punya foto yang mainstream berdua bareng doi. Yang ada hanyalah foto aksi panggung, foto rame-rame, dan foto-foto rembugan komposisi seperti saat ini terjadi. Berkali-kali main bareng, hampir semua komposisi baru diobrolin 10 menit sebelum perform. Kadang diatas panggung malah. Untung maqom edan ku weis meningkat, aku jadi sudah bisa menyesuaikan. Walaupun tak jarang, aku jadi biang kerusuhannya. Maklumlah, aku masih pemain trumpet kelas RT RW.



Semalam hadir di Tingkir, untuk berkolaborasi dalam pagelaran wayang di Ulang tahun Kidung Syafaat, Salatiga. Saya didawuh untuk mengilustrasikan bima yang sedang menunggu wangsit dalam pertapaaannya. Sangkaka langit menyeruak mewarnai keheningan itu. Namun, sebelum mulai, Ada pertanyaan sederhana kang Tejo yang lumayan menohok. "Nda, kowe ngerti wayang bimo kui sing ngendi toh?"


Aku paham, mungkin karena beliau tau aku memang bukan orang jawa. Namun, aku nyaris tak siap dengan pertanyaan atau mungkin sindiran itu. Dan meluncurlah spesies-spesies hewan yang akrab di telingaku. Beliau tekekeh-kekeh mendengarnya. Kowe pancen nganu ya mbah. Jos pokokmen.

#trumpet #jazz #ilustrasi #wayang #sujiwotejo #kidungsyafaat #salatiga #semarang #indonesia #kolaborasi #dosenupgris #NDGLTM


 
Aku disini, Bicaralah.

Aku disini. Bicaralah. Ketika itu membuatmu tenang. Ketika itu membuatmu bahagia. Ketika itu melepaskan semua jerat yang membelenggu rasa.

Aku bahkan tak mampu memilih. Luka-luka itu terlalu membahagiakan untuk ditangisi. Deras sungai bahkan tak mampu menghanyutkan air mata. Hembusan angin tak lagi mampu menggerakkan raga. Aku disini. Bicaralah.

Ruang ini terkadang menjadikan kita saling terka. Ruang ini seharusnya mendamaikan kita dalam setiap waktu yang terpasung oleh kasta. Mari menyapa dalam mimpi, mari berkabar lewat hati. Aku disini. Bicaralah.

Aku disini, Bicaralah.

14 Januari 2018.
Nanda Goeltom.

  

Rabu, 11 Desember 2013

Memo Buat Mama

Dulu, semua terasa ramai.riuh.
Tidak ada yang benar, walau benar tidak selamanya benar.
Malam akan selalu menjadi wacana istirahat
Karena mama akan selalu merenggutnya.
Rumah kita, istana kita. itu wasiatnya.kelak.

Hari demi hari menjadi momok
Tidak ada ketenangan, tidak ada kerinduan
Ego menjadi panduan berfikir dangkal
Benci karena harus menjadi antek liarnya imajinasi
Rumah kita, Istana kita. itu wasiatnya, kelak.

Namun, sekarang kami sedikit bahagia.
Tak ada lagi lengkingan dan pekik kemarahan
Takdir terjadi dan dia kembali.
semua berubah menjadi kesunyian.
Bahagia yang fana. Sedih dalam sebenarnya.
Rumah kita, istana kita, itu wasiatnya, kelak.

Meja itu berserakan. Kursi menjadi saksi penyesalan
Halaman menjadi sulaman daun.
Kamar tak ubahnya kandang sapi
Dapur menjadi arena pembunuhan
Tak ada lagi keteraturan
Semuanya seolah hilang ditelan pusara
Air mata menggarami semua manisnya bahagia
Sepi, namun semuanya berkecamuk dalam hati
Rumah kita. istana kita. itu wasiatnya, kelak

Aku masih disini.
mengambil secarik kertas, menuliskan sebuah kalimat
Kuselipkan dalam sanubari.
Kelak kukirimkan disetiap doa
Aku kangen mama.
Rumah kita, istana kita. Mama yang selalu jadi bidadarinya.

Senin, 25 November 2013

Titik Balik Persepsi

Pagii...

Barusan beres latian bareng AbsurdNation. Seperti biasa, nongkrong2 nggak jelas di Tungdeblang bersama para sahabat. Indahnya berkeluarga. Banyak tawa di setiap pemaknaan kata-kata.
Lalu kemudian tergelitik untuk kembali menulis, beberapa hal yang sering terlintas namun jarang untuk mampu segera ditorehkan dalam paragraf. Mumpung niat *Padahal bingung sendiri*.

Kemarin sempat ngobrol dengan beberapa sahabatku yang lain, mengenai konsep berfikir. Yang kemudian pada intinya lari kepada konsep dalam berkehidupan. beberapa sahabat mengungkapkan kegelisahan mereka.
Mereka merasa sering terjebak dalam rutinitas. Awalnya sih mereka menikmati, namun lama kelamaan mereka merasa bahwa mereka sudah gak mampu mengontrol itu lagi ( Rutinitas ). di permulaan dalam memutuskan pilihan hidupnya, sahabat-sahabatku ini merasa aneh ketika harus melakukan kegiatan yang sifatnya gak "umum", seperti menjadi musisi, wiraswasta, seniman, pemahat, dan lainnya. Mereka berfikiran bahwa itu adalah kegiatan-kegiatan tak bermasa depan. Selain itu, kegiatan tersebut dipandang sebelah mata oleh para kaum hawa, apalagi kaum "calon mertua".  Pemikiran yang menyedihkan sih, menurutku.
Lama terdiam setelah menulis kalimat terakhir diatas. hehe.. pernah mengalami atau mungkin sering  menghadapi kondisi demikian, sampe sekarang.
Lalu kemudian para sahabat melakukan aktivitas yg umumnya dilakukan oleh temen sabayanya. Bekerja kantoran. ya, sebuah pekerjaan yang selalu dipandang aman karena berangkat pagi, seragam serta fasilitas kantor yg dipandang wah. Dan mereka berusaha menikmatinya, berusaha larut didalamnya. Dalam kurun waktu beberapa bulan, mereka datang kembali menemuiku. menceritakan tentang hal-hal yang menggiurkan. Gaji, fasilitas kantor, dan segala macam glamour yang mereka dapatkan didunianya. Aku tersenyum bahagia, memberi semangat.

Setahun berlalu, mereka kembali. kali ini dengan cerita yg berbeda. semua hal yag disampaikan dulu sirna 180 derajat. kebahagiaan yang dulu berganti menjadi umpatan serta cacian. tak ada lagi isu soal gaji, semua berganti jadi sangsi. tak ada liburan, semua berganti lemburan. tak ada lagi kehidupan glamour, semua berganti menjadi nominal tagihan. aku tetap tersenyum, dan terus memberi semangat.

saya terkadang kurang paham, kehidupan apa yang sebenarnya mereka cari. Hartakah, tahtakah, atau sebatas hura-hura bareng kaum hawa?
Menurutku Sebenarnya semua diawali dari proses mensyukuri apa yang sudah dianugerahkan, dan kemudian berusaha memaksimalkan dengan daya yang ada. Memulai dengan niat, dan mengakhirinya dengan evaluasi diri. Kalo memang rezeki, nggak akan kemana mana kog.
Agak aneh statement diatas, ketika dikaitkan dengan konsep berfikir bisnis. Cuma dengan bersyukur, menjadi satu-satunya cara agar kita tetap bisa fokus dalam apa yang sudah kita putuskan.

Udahan ahh, ngantuknya udah mau ilang. berbahaya. Sampai ketemu secepatnya :))

Selasa, 05 November 2013

I'm Back :))

Haaaaaaiiiiii...

apa kabar dunia? saya yakin masih menyakitkan, namun terus menawarkan kesenangan. namanya juga hidup. Nggak baik kalo cuma sekedar bisa mengeluhkan keadaan, tetapi tidak ada satu solusi pun yg dikedepankan...

ahhh.. aku kangen cerita cerita disini, setelah lebih dari 2 tahun nggak pernah buka.
Mudah-mudah2an jadi awal baru dalam dunia tulis menulis.
Yah, itung2 selingan dalam menyelesaikan tesis saya yang sejauh ini niatnya saja masih berantakan.


tunggu postingan2 selanjutnya yaaaaaa...

 
bloggerlift elevator terbaik Kontraktor Pameranartsitektur