Leresto Tungdeblang 01.28 wib 15 agustus 2011
Udah pagi. akhirnya bisa online juga. Sebenarnya ini hari off, cuma sudah terlalu bosan dengan aktivitas dirumah. Beberapa hari ini dikantor fungsi gw sebagai GRO benar-benar maksimal. Berbagi kebahagiaan dengan semua customer yang datang. Lebih tepatnya mendistribusikan energi/aura kebahagiaan yang berlebihan kepada yang aura negatifnya begitu mendominasi. Menyenangkan sekaligus menyedihkan terkadang. Terlihat ceria tanpa pernah ada yang tau realita yang ada.Lucu. Beberapa hari ini juga banyak berkomunikasi dengan beberapa orang baru, menemukan beberapa ilmu baru dan trik-trik dalam menjalani kehidupan. Dari sisi quadrant kiri tentunya. Intervensinya cukup menggiurkan. Gw cuma bisa senyum-senyum dan ketawa-ketawa manipulatif doank. konyol. Hari ini, kemarin tepatnya, gw menghabiskan waktu untuk bercinta dengan seluruh isi rumah alias ngumpet di dalam rumah. Hari ini matahari begitu menunjukkan keadigdayaannya, angkuh dan menjilati semua hidrogen cair murni yang ada di permukaan humus dan epidermis. benar-benar bikin ciut nyali dibulan puasa. Hari ini sebenarnya gw pengen ke toko buku dan ngobrol sama beberapa orang pinggiran di kota semarang yang gw kenal. sudah lama tidak melakukannya. Rencana awalnya gw mau benerin bebe, ke toko buku dan kemudian diakhiri dengan bergosip ria dengan beberapa orang-orang pinggiran di simpang lima, pusat dari kota Semarang.Semuanya gagal gara-gara arogansinya si Matahari, padahal gw juga mau perginya ke Matahari, hmmm, membingungkan ngak?harusnya ngak. Ngomong2, yang punya Matahari itu membayar loyalti kepada pemegang lisensi pencipta kata itu ngak yah? kata untuk menggambarkan sesuatu yang panas, abadi, sebuah bola yang menerangi kehidupan dan kelangsungan hidup semua mahluk hidup. Menurut gw sih ngak. ngak ada yang mikirin sampe segitunya maksudnya. (*^%$#@#$!~*(&^%$#@!0 error)
Otak gw lagi hang nih kayaknya. kita kembali ke perjalanan tadi. Kenapa gw pengen ke toko buku?karena stok buku yang belum dibaca sudah habis. Kenapa gw pengen ke Matahari juga? karena bebe onix gw keytonenya bermasalah. Kenapa gw pengen ngobrol-ngobrol dengan orang pinggiran? karena mereka orang-orang yang menghargai gw apa adanya. Gw tertarik membahas obrolan yang bakal gw lakukan dengan para orang-orang yang terpinggir ini.Selalu ceria mereka, walau mungkin ketika ditanya soal forecast hidupnya mereka juga tidak bisa menjelaskan. Mereka ini terdiri dari beberapa orang yang dulu profesinya menjajakan diri, pencopet, petualang(pekerja buruh), perampok dan beberapa diantara lainny pengamen. Sekarang profesi mereka rata-rata menjadi penjual pernak-pernik, ada juga yang masih mengamen walaupun mungkin kualitas suara pas-pasan(dari dulu itu mah,red), dan ada beberapa yang menjadi tukang parkir.Gw mengenal mereka ketika dulu gw kuliah, sebagian juga gw kenal ketika gw harus mengumpulkan data analisis kependudukan, sebuah pekerjaan survei dari dosen yang gw lakukan demi mendapatkan tambahan uang.Dulu, ketika gw kuliah proses mengenal mereka ini cukup unik. Yang pertama, ketika gw sering ngamen di simpang lima, bareng beberapa musisi jalanan ekslusif(gw bingung istilahnya apa). Kita sering menyanyikan beberapa lagu-lagu latin dan country. Hasilnya lumayan. Gw bisa bayar kuliah, bisa beli bukunya juga, dan pulang dituntun oleh malaikat isrofil, karena keadaannya sering setengah sadar. Perkenalan lanjutannya adalah ketika gw dikontrak slah satu perusahaan minuman mereka untuk mempromosikan kulkas baru mereka dan beberapa terobosan baru dalam memasarkan produk mereka, cilakanya beberapa idenya itu dicatut dari ide gw.ngak sopan dah. yak, kira - kira seperti itulah awalnya. Gw jadi sering ngobrol, yang awalnya cuma basa-basi karena ngakenak sering dikasih minum dan rokok gratis, sampai akhirnya pada obrolan yang berat mengenai kehidupan. Mereka mulai menceritakan beberapa aspek kehidupan yang pernah mereka jalani. gw sendiri tidak cukup kaget mendengarnya, cuma yang gw kaget, kenapa harus gw yang ketibanan "rejeki" untuk mendengarkan "curhatan" mereka. Berabe nih, alamat telat juga gw kuliah besok jam setengah 7 pagi. mereka mulai menceritakan kejadiaanya yang romannya selalu berawal dari keterbatasan keluarga.
dan gw kebelet. kebelet pipis dan kebelet tidur.lanjut besok ye, bubye. :*
leresto TDB, 02.09.
Udah pagi. akhirnya bisa online juga. Sebenarnya ini hari off, cuma sudah terlalu bosan dengan aktivitas dirumah. Beberapa hari ini dikantor fungsi gw sebagai GRO benar-benar maksimal. Berbagi kebahagiaan dengan semua customer yang datang. Lebih tepatnya mendistribusikan energi/aura kebahagiaan yang berlebihan kepada yang aura negatifnya begitu mendominasi. Menyenangkan sekaligus menyedihkan terkadang. Terlihat ceria tanpa pernah ada yang tau realita yang ada.Lucu. Beberapa hari ini juga banyak berkomunikasi dengan beberapa orang baru, menemukan beberapa ilmu baru dan trik-trik dalam menjalani kehidupan. Dari sisi quadrant kiri tentunya. Intervensinya cukup menggiurkan. Gw cuma bisa senyum-senyum dan ketawa-ketawa manipulatif doank. konyol. Hari ini, kemarin tepatnya, gw menghabiskan waktu untuk bercinta dengan seluruh isi rumah alias ngumpet di dalam rumah. Hari ini matahari begitu menunjukkan keadigdayaannya, angkuh dan menjilati semua hidrogen cair murni yang ada di permukaan humus dan epidermis. benar-benar bikin ciut nyali dibulan puasa. Hari ini sebenarnya gw pengen ke toko buku dan ngobrol sama beberapa orang pinggiran di kota semarang yang gw kenal. sudah lama tidak melakukannya. Rencana awalnya gw mau benerin bebe, ke toko buku dan kemudian diakhiri dengan bergosip ria dengan beberapa orang-orang pinggiran di simpang lima, pusat dari kota Semarang.Semuanya gagal gara-gara arogansinya si Matahari, padahal gw juga mau perginya ke Matahari, hmmm, membingungkan ngak?harusnya ngak. Ngomong2, yang punya Matahari itu membayar loyalti kepada pemegang lisensi pencipta kata itu ngak yah? kata untuk menggambarkan sesuatu yang panas, abadi, sebuah bola yang menerangi kehidupan dan kelangsungan hidup semua mahluk hidup. Menurut gw sih ngak. ngak ada yang mikirin sampe segitunya maksudnya. (*^%$#@#$!~*(&^%$#@!0 error)
Otak gw lagi hang nih kayaknya. kita kembali ke perjalanan tadi. Kenapa gw pengen ke toko buku?karena stok buku yang belum dibaca sudah habis. Kenapa gw pengen ke Matahari juga? karena bebe onix gw keytonenya bermasalah. Kenapa gw pengen ngobrol-ngobrol dengan orang pinggiran? karena mereka orang-orang yang menghargai gw apa adanya. Gw tertarik membahas obrolan yang bakal gw lakukan dengan para orang-orang yang terpinggir ini.Selalu ceria mereka, walau mungkin ketika ditanya soal forecast hidupnya mereka juga tidak bisa menjelaskan. Mereka ini terdiri dari beberapa orang yang dulu profesinya menjajakan diri, pencopet, petualang(pekerja buruh), perampok dan beberapa diantara lainny pengamen. Sekarang profesi mereka rata-rata menjadi penjual pernak-pernik, ada juga yang masih mengamen walaupun mungkin kualitas suara pas-pasan(dari dulu itu mah,red), dan ada beberapa yang menjadi tukang parkir.Gw mengenal mereka ketika dulu gw kuliah, sebagian juga gw kenal ketika gw harus mengumpulkan data analisis kependudukan, sebuah pekerjaan survei dari dosen yang gw lakukan demi mendapatkan tambahan uang.Dulu, ketika gw kuliah proses mengenal mereka ini cukup unik. Yang pertama, ketika gw sering ngamen di simpang lima, bareng beberapa musisi jalanan ekslusif(gw bingung istilahnya apa). Kita sering menyanyikan beberapa lagu-lagu latin dan country. Hasilnya lumayan. Gw bisa bayar kuliah, bisa beli bukunya juga, dan pulang dituntun oleh malaikat isrofil, karena keadaannya sering setengah sadar. Perkenalan lanjutannya adalah ketika gw dikontrak slah satu perusahaan minuman mereka untuk mempromosikan kulkas baru mereka dan beberapa terobosan baru dalam memasarkan produk mereka, cilakanya beberapa idenya itu dicatut dari ide gw.ngak sopan dah. yak, kira - kira seperti itulah awalnya. Gw jadi sering ngobrol, yang awalnya cuma basa-basi karena ngakenak sering dikasih minum dan rokok gratis, sampai akhirnya pada obrolan yang berat mengenai kehidupan. Mereka mulai menceritakan beberapa aspek kehidupan yang pernah mereka jalani. gw sendiri tidak cukup kaget mendengarnya, cuma yang gw kaget, kenapa harus gw yang ketibanan "rejeki" untuk mendengarkan "curhatan" mereka. Berabe nih, alamat telat juga gw kuliah besok jam setengah 7 pagi. mereka mulai menceritakan kejadiaanya yang romannya selalu berawal dari keterbatasan keluarga.
dan gw kebelet. kebelet pipis dan kebelet tidur.lanjut besok ye, bubye. :*
leresto TDB, 02.09.